Menyebut sate klopo di Surabaya tak bisa meninggalkan Sate Klopo Ondomohen racikan Bu Asih Soedarmi. Sejak tahun 1945, ibu mertua Bu Asih sudah berjualan sate klopo di Jalan Ondomohen yang kini berganti nama menjadi Jalan Walikota Mustajab.
Dibanding sate lain, sate klopo unik karena menggunakan kelapa atau klopo dalam pembuatannya. Tusukan daging sapi atau ayam dibaluri bumbu kelapa parut gurih saat dibakar. Pelengkapnya berupa serundeng yang juga terbuat dari kelapa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kepada detikFood (11/1), Bu Asih bercerita, "Ibu mertua saya orang Madura. Tahun 1945 berjualan sate klopo di warung kecil di Jalan Ondomohen. Lokasi persisnya dulu ada di sana," ujarnya sambil menunjuk seberang jalan lokasi rumah makan sekarang.
Empat tahun berjualan di warung kecil, sate klopo yang akhirnya terkenal dengan sebutan sate klopo Ondomohen ini menempati lokasi sekarang. Wanita ramah ini berujar, "Mertua saya total berjualan 40 tahun. Lalu dilanjutkan saya yang sekarang sudah 28 tahun berjualan."
Mampir ke rumah makan Bu Asih, kami langsung 'disambut' aroma bakaran sate yang menggoda selera. Nampak pegawai sibuk membolak-balikkan tusuk sate di atas api arang. Sementara di sisi sebelahnya, ada pegawai yang meracik pelengkap sate. Bisa memilih nasi atau lontong sebagai pendamping.
![]() |
Sate Sapi Klopo (Rp 25.000) berisi 10 tusuk. Nampak potongan daging sapi yang lebar dan tebal 'diselimuti' serpihan parutan kelapa. Beberapa bagian juga agak gosong akibat proses bakaran.
Sate ini disajikan di atas bumbu kacang dan kecap. Dilengkapi irisan bawang merah, potongan cabai rawit, dan serundeng di sisiannya. Sementara pendamping lontong (Rp 3.000) disajikan dalam mangkuk terpisah.
Nyamm! Daging sapinya terasa empuk meski sedikit sulit digigit dari tusukkannya. Teksturnya tebal sehingga bisa puaskan selera pencinta daging sapi. Sementara parutan kelapa memberi sensasi gurih khas pada sate ini.
Yang tak kalah spesial adalah bumbu kacangnya. "Bumbu kacang di sini rasanya beda dari yang lain," ujar Bu Asih yang mengaku masih ikut memasak hingga kini. Benar saja, kami merasa bumbu kacang di sini lebih halus dengan cita rasa lebih gurih. Makin enak dipadukan kecap manis dan serundeng.
![]() |
Saat ingin sensasi pedas, kami menggigit cabai rawit di sisiannya. Huahh! Satepun terasa lebih pedas. Membuat kami makin semangat menghabiskan lontong yang jadi pendampingnya.
Selain sate sapi, ada juga Sate Ayam Klopo (Rp 18.000) untuk pencinta daging ayam. Seluruh potongan sate terdiri dari daging ayam, tanpa kulit atau tetelan, sehingga rasanya padat dan empuk. Berpadu enak juga dengan bumbu kacangnya.
![]() |
Dalam sehari Bu Asih bisa menggunakan 100 kg daging sapi dan 30 kg daging ayam. Ada juga pilihan sate lain seperti usus dan udang di sini.
Di Surabaya nama Bu Asih bukan hanya terkenal sebagai pemilik sate klopo Ondomohen. Ia juga dikenal dengan inisiatifnya menyediakan ambulans gratis bagi warga tidak mampu. Cerita bermula saat dirinya sakit dan butuh ambulans.
"Ternyata sewa ambulans mahal. Waktu saya tanya ke rumah sakitpun dibilang tidak ada," ujarnya. Bu Asih lalu mencari cara untuk beramal. Ia memilih menyediakan ambulans sebagai ladang pahalanya.
Sate Klopo Ondomohen Bu Asih
Jalan Walikota Mustajab Nomor 36
Surabaya
Jam buka: 06.30 pagi-11 malam
(adr/odi)